Banyak Audiens Menonton Video di Facebook Tanpa Suara

by : Rakhmat Kusnadi


Posted on December 20, 2016 15:00 PM
Bagikan melalui :


Sejak Facebook menyediakan feature berbagi video, Facebook menjadi salah satu media sosial yang memiliki platform paling lengkap dibanding para kompetitornya. Kesuksesan fitur video Facebook tersebut, kini menjadi pilihan audiens selain Youtube

Pernahkah Anda memerhatikan, bahwa konten video yang bertebaran di linimasa Facebook akan terputar secara otomatis? Dengan menggerakkan aplikasi ke bagian atas atau bawah, Anda dapat melihat tentang tren video di jejaring sosial yang menyediakan fitur paling lengkap saat ini.

Sejak Facebook merilis fitur video dan memperkenalkan Facebook for Business, banyak konten video yang bertebaran di linimasa. Dulu, sekira lima tahun ke belakang, untuk berbagi kontent video audiens harus menduplikasi link url dari penyedia layanan berbagi video, seperti Youtube dan Vimeo.

Kini, audiens dapat langsung menikmati beragam konten video secara langsung di linimasa Facebook. Menurut data yang dihimpun dari digiday.com, 85% audiens menonton video di Facebook tanpa suara. Digiday mengumpulkan data dari berbagai publisher, antara lain LittleThings.com yang konten videonya rata-rata ditonton sebanyak 150 juta views per bulan. Selain itu, digiday.com juga mengambil data dari portal berita Millennials Mic dengan rata-rata penonton 150 juta views per bulan.

Dari kedua situs yang menyediakan konten video di Facebook tersebut, sebanyak 85% audiens menonton video di Facebook tanpa suara, dengan rata-rata waktu menonton sekitar 3 menit. Menariknya, audiens yang menonton video di Facebook mayoritas dari smartphone dan dawai pintar lainnya. Sisanya, dari PC maupun Laptop.

 

Berkreasi dengan Motiongraphics

Facebook secara default mematikan audio (mute) dalam konten videonya. Terlebih yang terangkum dalam linimasanya. Namun, ada beberapa opsi untuk menonton video dengan suara (audio), antara lain menekan ikon audio menjadi On, atau langsung membuka tautan konten video tersebut ke halaman utamanya.

Melihat kebiasaan audiens yang cukup tinggi dalam menonton video tanpa suara, para pembuat video dapat berkreasi dengan berbagai cara. Misalnya, jika Anda memiliki sebuah merek untuk dipasarkan, Anda dapat berkreasi dengan motiongraphics. Anda juga dapat membuat video menggunakan subtittle atau data-data pendukung yang dikemas dalam grafis bergerak.

Berikut adalah beberapa contoh konten video bergenre motiongraphics:

 

Video: Intisari