16
Nov
Sejak pengumuman konser hingga tiket terjual habis pada bulan Mei 2023, Coldplay berhasil menciptakan kehebohan di antara masyarakat Indonesia. Tak hanya menawarkan pertunjukan musik, tapi mereka menjual sebuah kisah dan perjalanan yang tak terlupakan.
Coldplay, bukan hanya band pop-rock terkenal, tapi fenomena musik dunia. Bagaimana mereka mencapai kesuksesan ini? Rupanya, di balik harmoni musik mereka, ada langkah-langkah pemasaran yang brilian yang membawa mereka ke puncak. Mari kita simak strategi pemasaran yang telah mereka terapkan:
1. Terhubung Langsung dengan Fans Lewat Kemesraan Media Sosial
Coldplay tidak hanya menghasilkan musik, tetapi mereka juga membangun hubungan seperti teman akrab dengan penggemar mereka. Mereka tidak hanya berada di atas panggung, tetapi juga terlibat langsung dengan penggemar melalui media sosial, mulai dari Facebook, TikTok, dan Twitter. Tidak hanya tentang berbagi informasi, melainkan juga tentang menyelami momen-momen kehidupan sehari-hari bersama penggemar.
2. Pemasaran Multi Sensor Dalam Meningkatkan Kedekatan Emosional
Multisensory marketing adalah pendekatan pemasaran yang melibatkan lebih dari satu indra untuk menciptakan pengalaman yang mendalam dan tak terlupakan. Dalam konteks Coldplay, ini bukan sekadar tentang mendengarkan musik; ini tentang meresapi setiap momen melalui stimulasi panca indera. Coldplay telah mengambil langkah inovatif dengan menggabungkan unsur-unsur visual dan taktil dalam konser mereka. Gelang LED warna-warni, atau yang dikenal sebagai gelang Xylobands, menjadi perangkat kunci dalam strategi ini. Gelang ini bukan hanya sebuah aksesori; itu adalah jendela menuju pengalaman emosional yang dramatis bagi setiap penonton.
Dengan membagikan gelang ini kepada penonton sebelum konser dimulai, Coldplay menciptakan kesatuan visual yang mencengangkan selama pertunjukan. Gelang-gelang ini tidak hanya sekedar berpendar; mereka disinkronkan dengan alunan lagu, mengubah warna-warni mereka sesuai dengan nada dan ritme musik. Ini bukan hanya konser; ini adalah pertunjukan sinestesia, di mana mata dan telinga bekerja sama untuk merasakan musik.
Pendekatan ini bukan hanya tentang melibatkan pendengar secara auditif, tetapi juga menggugah panca indera lainnya. Dengan menyatukan visual dan musik, Coldplay menciptakan momen magis yang melampaui batasan konser konvensional. Setiap penonton tidak hanya mendengar lagu, tetapi juga melihat dan merasakannya melalui gelang yang berkedip-kedip. Dalam esensi, multisensory marketing Coldplay bukan hanya tentang menghadirkan musik, melainkan tentang menciptakan pengalaman lengkap yang merayakan keindahan musik dengan cara yang melibatkan semua panca indera. Dengan demikian, gelang LED mereka tidak hanya menjadi aksesori konser, tetapi juga alat untuk membuka pintu ke dunia emosi dan sensasi yang baru selama pertunjukan live.
3. Jangkau Semua Penonton dengan Inclusive Marketing
Coldplay membuktikan bahwa konser adalah hak semua orang. Mereka memberikan perhatian khusus pada penonton tunarungu dengan peralatan khusus dan juru bahasa isyarat. Inisiatif ini bukan hanya menciptakan hubungan positif dengan masyarakat, tapi juga menggarisbawahi nilai-nilai inklusivitas.
Scarcity marketing adalah strategi pemasaran yang mengutamakan unsur ketidakcukupan atau keterbatasan untuk meningkatkan permintaan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk atau layanan. Pendekatan ini berfokus pada menciptakan persepsi bahwa produk atau layanan tertentu memiliki ketersediaan terbatas atau dapat diperoleh dengan susah payah. Fenomena ini memanfaatkan psikologi konsumen yang cenderung lebih bernilai dan menginginkan sesuatu yang sulit diakses atau terbatas.
Dalam konteks Coldplay, strategi scarcity marketing terlihat ketika mereka mengumumkan konser mereka di sebuah negara. Mereka tidak sengaja menciptakan ketidakpastian dan kekurangan tiket dengan cara tidak ikut campur dalam penjualan tiket. Hal ini menciptakan perasaan "Fear of Missing Out" (FOMO) di antara masyarakat, di mana banyak orang menjadi khawatir bahwa mereka akan kehilangan kesempatan untuk menghadiri konser karena ketersediaan tiket yang terbatas.
Dalam situasi war tiket, di mana banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan tiket, ketidakpastian ini menciptakan buzz dan keinginan yang kuat untuk memperoleh tiket tersebut. Meskipun tidak selalu diinginkan oleh penyelenggara atau artis, keadaan ini dapat meningkatkan kesadaran merek dan menciptakan keinginan yang tinggi di kalangan konsumen.
5. Konser Ramah Lingkungan sebagai Strategi Sustainable Marketing
'Music of the Spheres' tak hanya menghibur, tapi juga mengangkat isu lingkungan. Sustainable marketing atau pemasaran berkelanjutan adalah pendekatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan dampak positif jangka panjang tidak hanya bagi bisnis itu sendiri, tetapi juga untuk lingkungan, masyarakat, dan ekonomi secara keseluruhan. Fokus utamanya adalah pada keberlanjutan, yaitu mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan antara kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konteks Coldplay, mereka menerapkan strategi pemasaran berkelanjutan dalam konser bertema 'Music of the Spheres'. Berikut adalah beberapa prinsip keberlanjutan yang diterapkan:
Reduce (mengurangi): Coldplay berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dioksida selama konser, menghasilkan penurunan hingga 50% dibandingkan konser-konser sebelumnya. Ini mencerminkan tekad mereka untuk memberikan kontribusi positif terhadap perubahan iklim dengan mengurangi dampak lingkungan.
Reinvent (menciptakan): Konser ini mendukung teknologi baru berbasis energi hijau, menunjukkan dorongan untuk terus berinovasi dalam penggunaan sumber daya yang ramah lingkungan.
Restore (mengembalikan): Coldplay memulihkan lingkungan dengan melibatkan penonton dalam proyek penanaman pohon dan perawatan seumur hidup dari setiap tiket konser yang dikonversi menjadi satu pohon. Langkah ini menciptakan kontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Inisiatif ini memberikan dampak positif lebih dari sekadar pengalaman konser. Sustainable marketing dalam konteks Coldplay bukan hanya menciptakan hiburan, melainkan memberikan kesempatan bagi penonton untuk terlibat dalam perubahan positif. Dengan merangkul keberlanjutan, Coldplay tidak hanya menjadi ikon musik, tetapi juga pelopor dalam menginspirasi tindakan positif dan membangun kesadaran terhadap isu-isu lingkungan.
Coldplay - Meninggalkan Jejak yang Tak Hanya Didengar, Tetapi Dirasakan
Tak hanya sekadar musik, Coldplay telah menjadi pengalaman hidup bagi penggemar setia mereka. Dari interaksi media sosial hingga konsep konser ramah lingkungan, mereka bukan hanya menyanyi, tapi juga menjadi pelopor dalam menciptakan momen berkesan. Bagaimana strategi ini dapat menginspirasi kita untuk menciptakan pengalaman yang mendalam dalam berbagai aspek kehidupan kita? Bersiaplah untuk terinspirasi oleh langkah-langkah brilian Coldplay!
29
Dec
27
Dec
21
Dec
18
Dec
17
Dec
13
Dec
Menara Kompas
18th Floor, Palmerah Selatan
No. 21, Tanah Abang
Jakarta Pusat 10270
Email: contact @grid.co.id
Phone: +6221 53650110/11